PIKIRKANRAKYAT.COM — Ratusan mahasiswa Universitas Bandung menggelar audiensi dengan pihak Yayasan dan Rektorat.
Hal itu, imbas adanya sanksi dari Kementerian Pendidikan Tinggi terhadap Universitas Bandung. Karena, ada dugaan penyelewengan dana KIP (Kartu Indonesia Pintar) dengan modus mahasiswa fiktif.
Hal itu, terungkap dalam audiensi antara Ketua Yayasan Universitas Bandung Dada Rosada dan mahasiswa
Mahasiswa mengeluh dan mengeluarkan aspirasinya agar pihak Yayasan mau mendengar aspirasi mahasiswa.
Menurut Bagus, Ketua Presma Universitas Bandung, menjelaskan bahwa sebetulnya yang disampaikan sama yayasan itu belum mencapai jawaban yang diinginkan oleh mahasiswa, yang artinya masih banyak hal yang menggantung dari pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa.
Bagus menilai, hasil audiensi dengan pihak Yayasan belum terjawab oleh yayasan.
“itu ada ketakutan entah mungkin ada satu dan lain hal yang mereka Sembunyikan yang jelas tidak ada keterangan yang didapatkan oleh mahasiswa disini,” jelasnya usai audiensi dengan Yayasan dan Ketua Yayasan, di Kampus Universitas Bandung, jalan terusan Diponegoro, Senin 12 Agustus 2024.
Ditegaskan Bagus, bahwa langkah kedepan mahasiswa mungkin yang jelasakan tetap mendesak Yayasan mundur.
“Kami mahasiswa itu agar mendapatkan haknya kembali, mahasiswa itu mendapatkan kejelasan dan apa bagaimana bagaimana nasib mahasiswa universitas bandung,” jelasnya.
Usai bertemu ketua yayasan secara langsung tanpa hasil, diakui Bagus bahwa
setelah ini direncanakan ada konsolidasi lagi untuk kita mengevaluasi dari audensi hari ini.
“Jadi apa yang kita dapatkan dan yang belum kita dapatkan dalam waktu dekat akan di adakan konsolidasi lanjutan. Yang sudah direncanakan itu sebenarnya dari kita itu masih terfokus kepada mendesak yayasan dulu,” terangnya.
Diakuinya, untuk langkah yang lebih jauh sudah ada perencanaan dan beberapa opsi yang akan dilakukan, tetapi itu belum mendapatkan kesepakatan bersama dari mahasiswa lain.
“Makanya setelah ini kita akan mengadakan konsolidasi lagi lanjutan untuk menentukan arah gerak kita selanjutnya, ” paparnya.
Diakuinya, bahwa yang dirasakan dan dilihat mahasiswa sejauh ini sebetulnya ada kesalahan atau mungkin pelanggaran, yang sebetulnya dilakukan oleh pengelola SDM yayasan dan sistem yang dipakai oleh SDM tersebut.
“Jadi artinya ada beberapa hal yang mungkin harus ditindaklanjuti, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengupayakan agar SDM yang bermasalah itu bertanggung jawab atas permasalahan sebesar ini yang terjadi sekarang lni, ” jelasnya.
Mahasiswa juga mengetahui temasuk penyelewengan KIP, dan itu memang faktanya ada dan tidak dipungkiri pihak yayasan pun mengakui hal itu.
“Yang kami harapkan dengan permasalahan seperti ini Yayasan itu, dari pihak yayasan terutama bisa bertanggung jawab dan juga melakukan penataan ulang. Dan ini masih bersikukuh bertahan. Yang mahasiswa inginkan itu penataan yayasan agar nanti adik adik kita yang mungkin yang kuliah disini nggak jadi korban selanjutnya,” pungkasnya.
Dalam audiensi dengan mahasiswa, Ketua Yayasan Universitas Bandung Dada Rosada dicecar mahasiswa, perihal Yayasan yang tidak mau bertanggung jawab.
Sementara itu, Drs. Uce selalu Ketua Pengurus Yayasan menjelaskan bahwa pihak Yayasan Universitas Bandung, mengakomodir aspirasi mahasiswa.
“Kita sih akomodir, sudah mau pindah ya pindah aja nanti dipersiapkan yang terbaik bagi mereka kalau pun harus pindah ke universitas lebih baik,” jelasnya usai Audiensi.
Diakui Uce, pihak Yayasan juga ingin membantu mahasiswa yang ingin pindah.
“Sementara mereka ingin cepat cepet nggak mau tertinggal semester ganjil itu
Kita akan petakan universitas lebih baik dan kalau tidak sebanding pun lebih tinggi seperti langlangbuana sudah ada komunikasi,” katanya.
Pihak Yayasan Universitas Bandung menegaskan bahwa saat ini sedang melakukan pemetaan.
“Kami berbicara dengan yang menerima sambil menunggu keputusan Dikti.Kalau Dikti masih juga tetap menolak ya kita akan ikut, Komunikasi dengan Dikti sudah surat sudah dilayangkan kita menunggu tapi kita harus siap siap,” pungkasnya. ***