POLITIKA – Aksi Peduli dan Doa Bersama untuk Kedamaian Bangsa menginjak hari ke 9, tidak menyurutkan langkah tokoh muda pergerakan, di antaranya Abdul Salam Nur Ahmad (Sekjen Gerakan Indonesia Satu), Dede Heri S.IP (Ketua Komite Pergerakan Pemuda Santri dan Mahasiswa Indonesia – KPPSMI Jabar), Indra Permana S AP (Kord. Nasional Jaringan Tokoh Simpul Masyarakat Desa) dan Igi Saputra (Ketua Kampung Literasi Haruman) napak tilas menggali nilai nilai perjuangan para pahlawan dalam berjuang mengabdi memerdekakan Indonesia.
Menyikapi pernyataan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak hasil perhitungan suara pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum. Dengan alasan BPN mengklaim telah terjadi banyak kecurangan yang merugikan pihaknya pada Pilpres 2019.
Abdul Salam Nur Ahmad, Sekjen Gerakan Indinesia Satu, menilai pernyataan BPN tersebut yang menolak hasil penghitungan suara Pilpres oleh KPU adalah sikap yang tidak legawa, apabila merasa dirugikan ada kecurangan menempuh proses mekanisme hukum sesuai dengan aturan perundang undangan yang berlaku, bukanya menebar hoax, memprovokasi masyarakat dan mendeligitimasi lembaga penyelenggara pemilu. Seyogyanya tidak siap menang saja tetapi juga harus siap kalah, menerima kekalahan dengan lapang dada jiwa kesatria ” katanya.
“Kalau merasa dirugikan bisa menggugat ke MK, bisa diajukan semua bukti, fakta fakta apabila terjadinya kecurangan, yang digaung gaungkan dengan namanya TSM (Terstruktur, Sitematis dan Masif)” kata Abdul Salam Nur Ahmad.
Dede Heri, mengomentari sikap BPN Prabowo Sandi, mengatakan “Sangat disayangkan sikap pernyataan BPN Prabowo Sandi yang menolak hasil penghitungan Pilpres 2019 oleh KPU, sangat menyedihkan diringi berbagai ancaman dari tokoh tokoh BPN yang akan melakukan People Power, apakah mampu menggerakan rakyat, rakyat juga sudah cerdas people power hanya isyu elit yang akan memanfaatkan rakyat, rakyat dijadikan benteng untuk kepentingan elit semata”, kata Dede Heri, Ketua KPPSMI Jawa Barat.
“Rakyat sudah lelah, apalagi masyarakat pedesaan semakin bingung dengan prilaku elit politik yang tak henti hentinya membuat kegaduhan politik, bukannya energi bangsa ini difokuskan untuk membangun perekonomian bangsa dan negara ini. Bagaimana bisa membangun dengan tenang kalau rakyat diombang ambing terus diprovokasi, adu domba, pecah belah. Sikap BPN Prabowo Sandi tersebut sangat tidak elok, tidak patriotis dan sangat jauh dari nilai nilai perjuangan para pahlawan, para pendiri bangsa”, kata Indra Permana S.AP, Kord Nasional Jaringan Tokoh Simpul Masyarakat Desa.
Atas sikap BPN Prabowo Sandi tersebut menjadi keprihatinan Igi Saputra, Penggiat Literasi Haruman untuk Pencerahan Indonesia, memandang BPN Prabowo Sandi yang menolak hasil penghitungan suara Pilpres oleh KPU adalah sikap yang tidak mendidik rakyat, tidak memberikan contoh yang baik pada rakyat, yang semestinya menjadi tauladan contoh untuk seluruh rakyat Indonesia, dan sangat prihatin sekali dibumbui akan melakukan people power”, kata Igi Saputra, tokoh muda pergerakan yang selalu hadir bersama masyarakat melakukan pencerahan masyarakat pedesaan.