SOSBUD – Napak tilas perjuangan founding father Soekarno-Hatta dan para pahlawan dalam perjuangan mendirikan NKRI, semakin membulatkan tekad tokoh muda pergerakan dalam melakukan aksi peduli dan doa bersama untuk kedamaian bangsa menginjak hari ke-10, untuk menggali spirit perjuangan para pahlawan dalam membangun kebersamaan dan persatuan Indonesia.
Menyimak perkembangan dinamika sosial politik jelang pleno KPU 22 Mei 2019 yang semakin memanas, konflik politik yang terjadi jangan sampai mengorbankan kepentingan bangsa dan negara, mengorbankan kebersamaan, persaudaraan dan persatuan rakyat Indonesia.
Gerakan Indonesia Satu dan Perhimpunan Jejaringan Nasional Pergerakan Aktivis 98, menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia mari untuk berzikir, beristigfar, bertasbih berdoa untuk kedamaian, keselamatan bangsa dan negara.
“Semoga Allah mencurahkan rahmat, ketenangan dan kelapangan dada bagi kita, semua anak bangsa” kata Sekjen Gerakan Indonesia Satu, Abdul Salam Nur Ahmad.
Menurutnya momentum Ramadan sangat tepat untuk menghentikan amarah permusuhan sesama anak bangsa. Gara-gara urusan pilpres mengorbankan rakyat yang tak berdosa, mengorbankan kebersamaan dan keutuhan NKRI.
“Mari perbanyak istigfar, sholawan dan berdzikir akan keagungan Allah sebagai rasa syukur akan ni’mat Allah SWT yang telah dikaruniakan pada kita semua, kata aktivis 98 itu.
Ketua KPPSMI Jawa Barat, Dede Heri, menambahkan para elit jangan kecewakan cita cita amanah perjuangan Founding Father dan para pahlawan, jangan sampai pada 22 Mei 2019 nanti terjadi tumpahan darah sesama anak bangsa, harus bisa menahan diri apalagi dalam susasana bulan ramadhan.
“Apalagi pada 22 Mei 2019 bertepatan dengan 17 ramadhan, diturunkannya Al Qur’an, harus dijadikan hari penuh kebersamaan dibawah curahan rahmat cahaya Al Qur’an”, kata Indra Permana S.IP, Kord Nasional Jaringan Tokoh Simpul Masyarakat Desa menandaskan.
Dalam kesempatan yang sama, penggerak Kampung Literasi Haruman untuk Pencerahan Indonesia, Igi Saputra mengatakan agar semua anak bangsa menahan diri jangan larut dalam kemarahan karena beda pilihan politik.
“Sebaiknya disikapi dengan jernih dan bijak untuk menjaga kebersamaan dan persatuan nasional,” kata Igi Saputra.
Menurutnya susasana Ramadan ini, bulan penuh rahmat dan berkah mari kita doakan semua anak bangsa, selalu dalam kedamaian, serta dalam perlindungan Allah.