PIKIRKANRAKYAT.COM – Di tengah kinerja perekonomian nasional yang relatif stabil, kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya mencatatkan pertumbuhan positif pada Juni 2024. Hal ini tercermin dari pertumbuhan di masing-masing sektor jasa keuangan dan secara keseluruhan stabilitas dan profil risiko yang terjaga serta likuiditas yang memadai.
Perkembangan Sektor Perbankan
Aset perbankan di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya pada bulan Juni 2024 meningkat sebesar 3,89 persen yoy. Pertumbuhan kredit perbankan di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya pada bulan Juni 2024 tumbuh sebesar 2,13 persen (yoy) atau tumbuh sebesar 0,79 persen secara year to date (ytd). Pertumbuhan kredit tertinggi yaitu kedit modal investasi sebesar 18,13 persen (yoy), kredit konsumsi sebesar 7,46 persen (yoy), namun kredit modal kerja menurun sebesar 7,07 persen (yoy). Di sisi lain, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juni 2024 tercatat meningkat sebesar 3,50 persen (yoy) utamanya didorong peningkatan pada giro sebesar 5,38% (yoy) dan tabungan sebesar 4,32 persen (yoy) dan deposito sebesar 3,31% (yoy). Sementara itu, perkembangan kinerja Pasar Modal di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya antara lain mencakup data jumlah Investor (SID), Kepemilikan dan Transaksi Saham secara umum mengalami peningkatan. Jumlah investor di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya yang terdiri dari 7 (tujuh) Kota/Kabupaten selama setahun terakhirmengalami peningkatan baik dari investor saham, reksadana maupun SBN. Peningkatan presentase jumlah investor (SID) yang paling tinggi yaitu investor reksadana dengan peningkatan sebesar 41.213 investor atau sebesar 12,22% (yoy) menjadi 378.484 investor, disusul oleh peningkatan investor SBN sebesar 2.685 investor atau 30,68% (yoy) menjadi 11.437 investor. Sedangkan untuk peningkatan SID saham mengalami peingkatan sebesar 18.892 investor atau 14,72% (yoy) menjadi 147.196. Meskipun peningkatan SID saham tidak sebesar Reksadana maupun SBN namun upaya peningkatan dilakukan dengan berbagai cara baik itu sosialisasi maupun Sekolah Pasar Modal (SPM) yang diadakan secara rutin oleh Kantor OJK Tasikmalaya yang bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat. Pelaksanaan SPM dilakukan secara rutin tiap bulannya sampai dengan akhir tahun 2024 dengan target peserta dari mahasiswa maupun masyarakat umum.
Perkembangan Pasar Modal
Nilai kepemilikan saham di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya mengalami peningkatan sebesar Rp137,48 miliar atau 17,32% (yoy) menjadi Rp931,24 miliar, hal ini berbanding lurus dengan nilai transaksi sahamnya yang mengalami peningkatan sebesar Rp94,21 miliar atau 26,87% (yoy) menjadi Rp444,79 miliar.
Perkembangan Sektor IKNB
Perkembangan Kinerja Industri Keuangan Non Bank di wilayah Kantor OJK Tasikmalaya antara lain Lembaga Keuangan Mikro (LKM), terdapat 9 LKM/S yang terdiri dari 5 LKM Syariah (LKMS) 4 diantaranya berupa Bank Wakaf Mikro (BWM) dan 4 LKM Konvensional yang diawasi secara langsung. Adapun kinerja LKM pada kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir mengalami penurunan outstanding kredit/pembiayaan sebesar Rp1,23 miliar atau sebesar 1,2% (yoy) menjadi Rp101,49 miliar. Selain itu untuk perusahaan pembiayaan terjadi peningkatan outstanding sebesar Rp645,40
miliar atau 14,88% (yoy) menjadi Rp4.984 miliar. Namun demikian pada perusahaan modal ventura terjadi penurunan outstanding sebesar Rp41,91 miliar atau 9,79% (yoy) menjadi Rp386,09 miliar.
Berdasarkan risiko pembiayaan/kredit industri keuangan non bank tersebut di atas,dapat disampaikan bahwa rata-rata NPL/F tertinggi berada di sektor LKM/S dengan posisi April 2024 sebesar 19,97% dilanjutkan perusahaan pembiayaan sebesar 13,12% dan Perusahaan Modal Ventura sebesar 4,93%. Rasio NPL/F ini menandakan masih cukup besarnya keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan/kredit dari masyarakat. Namun demikian, Kantor OJK Tasikmalaya terus berupaya agar risiko pembiayaan ini terus menurun dengan melakukan pembinaan kepada IKNB agar
dalam pemberian kredit/pembiayaannya lebih meningkatkan kehati-hatian dan melakukan monitoring pasca pencairan.
Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen (EPK)
Kegiatan Edukasi Keuangan
Sampai dengan bulan Juni 2024 Kantor OJK Tasikmalaya telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi keuangan sebanyak 27 (dua puluh tujuh) kegiatan, dan posisi Agustus 2024 sebanyak 67 (enam puluh tujuh) kegiatan yang terdiri dari kegiatan sosialisasi bersama Anggota Komisi XI DPR-RI, Bank Indonesia, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah, Akademisi yang dilakukan di Priangan Timur. Sosialisasi dan edukasi keuangan dilaksanakan baik secara langsung maupun melalui radio dengan jumlah peserta sampai dengan Juni sebanyak 3.830 ( tiga ribu delapan ratus tiga puluh) dan Agustus sebanyak 8.860 (delapan ribu delapan ratus enam puluh) orang peserta dengan materi yang disampaikan terkait tugas fungsi OJK, Perencanaan Keuangan, Business Matching, Waspada Investasi, Judi Online dan Pinjaman Online Ilegal. Terkait dengan upaya pemberantasan aktivitas judi online, KOTM juga telah melakukan kampanye masif tentang pencucian uang bekerjasama dengan perbankan dan pihak terkait. OJK memandang bahwa edukasi publik terkait dengan judi online perlu terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya judi online bagi masyarakat. Berdasarkan data pada Aplikasi SIGAP (Sistem Informasi Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme) jumlah rekapitulasi NIK dan rekening yang terafiliasi judi online di wilayah Priangan Timur berjumlah 60 NIK dengan 67 jumlah rekening.
Perkembangan TPAKD
Perkembangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Wilayah Kerja Kantor OJK Tasikmalaya sampai dengan bulan Agustus tahun 2024 telah sepenuhnya terbentuk di 7 kota/kabupaten di Priangan Timur, yaitu Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang. Selanjutnya, seluruh TPAKD telah melaksanakan kegiatan Rapat Pleno Penetapan Program Kerja TPAKD tahun 2024. Program kerja masing-masing TPAKD di wilayah Priangan Timur disesuaikan dengan karakteristik
dan kebutuhan peningkatan inklusi keuangan di tiap daerah. Adapun programprogram unggulan dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah antara lain:
a. TPAKD Kabupaten Pangandaran
Program Unggulan :
Asuransi untuk petani padi dan peternak sapi/kerbau
Sarupaning (Satu Pelajar Satu Pembukaan Rekening)
Business Matching
b. TPAKD Kota Banjar
Program Unggulan :
Asuransi Mikro untuk Pekerja Informal Kota Banjar (Siroker Manja)
Asuransi untuk petani padi dan peternak sapi/kerbau
Business Matching
c. TPAKD Kabupaten Garut
Program Unggulan :
Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir
Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Wisata Sindangkasih Cilawu
Tabungan Emas bagi Pelaku UMKM Wanita
Tabungan Satu Rekening Satu Penyandang Disabillitas
Simpanan Pelajar
d. TPAKD Kabupaten Sumedang
Program Unggulan :
Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) dari Perumda BPR Bank Sumedang
Simpanan Pelajar
Mendorong Percepatan Inklusi Keuangan dengan Laku Pandai
e. TPAKD Kabupaten Tasikmalaya
Program Unggulan :
Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir dari PT BPR Cipatujah Jawa Barat
Perseroda
Simpanan Pelajar
Business Matching
f. TPAKD Kota Tasikmalaya
Program Unggulan :
Simpanan Pelajar
Business Matching
g. TPAKD Kabupaten Ciamis
Program Unggulan :
Simpanan Pelajar
Asuransi untuk para petani padi
Business Matching
Perlindungan Konsumen
Perlindungan Konsumen merupakan Layanan Konsumen dan Masyarakat mencakup pemberian informasi penyelesaian pengaduan dan penerimaan pengaduan.
Pengaduan konsumen meningkat secara signifikan dari 48 pengaduan di Tahun 2023 menjadi 275 pengaduan selama Semester I Tahun 2024. Penanganan pengaduan konsumen didominasi oleh sektor Perbankan sebesar 45,45% pada Semester I Tahun 2024, periode Semester I sebesar 67,86% dan Semester II Tahun 2023 sebesar 66,67%. Selain itu, Kantor OJK Tasikmalaya juga memberikan layanan Informasi Debitur (iDeb)
SLIK kepada Konsumen dan Masyarakat dimulai sejak Semester 2 Tahun 2023.
Perkembangan Permintaan iDeb SLIK selama Semester I Tahun 2024 sebanyak 5.734, meningkat secara signifikan sebesar 100,49% dibandingkan dengan Semester II Tahun 2023 sebanyak 2.860 baik permohonan secara online maupun permohonan Walk- In.
Bulan Inklusi Keuangan 2024
Bulan Inkulusi Keuangan 2024 mengambil tema “Akses Keuangan Inklusif, Wujudkan Masyarakat Produktif”. Rangkaian kegiatan BIK 2024 sedang dan akan dilakukan sejak bulan September dan puncak kegiatan BIK dilaksanakan pada bulan Oktober dengan berbagai kegiatan literasi dan inklusi yang melibatkan seluruh Industri Jasa Keuangan dari industri Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Perusahaan Pembiayaan, Dana Pensiun, Pegadaian, Fintech dan Ecommerce dan stakeholders terkait secara terintegrasi dan massif. Di wilayah Priangan Timur, Puncak BIK 2024 akan dilakukan pada awal Oktober 2024 bertempat di Ciamis.