Gibran dan Bobby Bandul Demokrasi Pilkada Serentak 2020

oleh -643 Dilihat
oleh

POLITIKA – Pilkada serentak yang dipilih langsung oleh rakyat itu buah dari perjuangan reformasi, rakyat bisa memilih langsung pemimpinnya Bupati/Walikota/Gubernur juga memilih Presiden yang telah dilakukan pada Pilpres 2019.

Pilkada serentak yang merupakan pesta demokrasi rakyat harus tetap dikawal jangan hanya merupakan prosedur demokrasi tapi jangan melupakan substansi demokrasi.

Proses tahapan dempkrasi dalam pilkada jangan menghianati cita cita dan nilai nilai perjuangan reformasi, pilkada jangan jadi ajang transaksi kekuasaan dan jabatan harus tetap terjaga dan komit oada nilai nilai perjuangan reformasi dan demokrasi di Indonesia.

Siapapun warga negara Indonesia memiliki hak demokrasi ikut andil menjadi calon dalam pilkada serentak 2020. Sama halnya dengan Gibran dan Bobbyz anak dan mantu Presiden Jokowi berhak untuk ikut bertarung menjadi kontestan maju menjadi Calon Walikota Solo dan Calon Walikota Medan.

Maju Gibran dan Bobby menjadi ujian berat bagi Bpk Jokowi sendiri untuk tetap menjaga integritasnya jangan melakukan interfensi memanfaatkan sarana prasarana jabatan kekuasaan untuk memenangkan Gibran dan Bobby dalam Pilkada Kota Solo dan Kota Medan.

Jokowi sendiri tidak bisa melarang Gibran dan Bobby untuk tidak maju dalam Pilkada karena itu hak demokrasi siapapun boleh maju menjadi calon dalam pilkada.

Menyimak polemik nepotisme dengan majunya Gibran dan Bobby hal yang wajar, karena maju Gibran dan Bobby menjadi bandul demokrasi membuat heboh hajat demokrasi Pilkada serentak 2020.

Apa pun pergerakan Gibran dan Bobby akan menjadi sorotan publik karena anak dan mantu Presiden Jokowi. Hal itu justru akan menguntungkan Gibran dan Bobby sebagai calon walikota semakin dikenal oleh masyarakat pemilih di solo dan di kota medan.

Tuduhan Nepotisme pada Gibran dan Bobby itu akan terbantahkan dengan sendirinya malahan akan menguntungkan bagi Gibran dan Bobby ketika Gibran dan Bobby dalam proses pertarungan Pilkada Solo dan Pilkada Kota Medan bertarung secara sehat tidak menggunakan atau memanfaatkan fasilitas dan sarana prasarana kekuasaan yang dimiliki Jokowi sebagai Presiden.

Ataukah Jokowi sebagai Presiden akan tetap konsisten membiarkan anak dan mantunya bertarung secara sehat untuk mendapatkan kepercayaan dari rakyat Solo dan Rakyat Kota Medan.

Majunya Gibran dan Bobby menjadi pembelajaran demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia dan ujian terpenting untuk elit politik khususnya untuk Presiden Jokowi sebagai pemimpin seluruh rakyat Indonesia.

Mari kita wujudkan Pilkada Serentak 2020 sebagai momentum demokrasi sehat bukan demokrasi transaksional untuk menjaga agenda amanah perjuangan reformasi.

Salam Juang – Salam Reformasi

Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 “PPJNA 98”

Anto Kusumayuda | Ketua Umum
Aam Abdul Salam Nur Ahmad | Sekjen
Acik Munasik | Dewan Presidium

No More Posts Available.

No more pages to load.