SOSBUD – Aksi Peduli dan Doa Bersama Napak Tilas Perjuangan Bung Karno, para ulama dan para pahlawan hari ke-6, aktivis pergerakan terus melangkah, bergerak, bertakbir, bertasbih, menyukuri keagungan Allah pemilik alam semesta.
Di sela-sela kegiatan aksi damai itu, Ketua Komite Pergerakan Pemuda Santri dan Mahasiswa Indonesia (KPPSMI) Jabar, Dede Heri, mengatakan spirit perjuangan dan pengabdian para aulia, Bung Karno, para ulama serta para pahlawan kemerdekaan RI adalah wujud aktualisasi dari nilai-nilai tauhid.
“Bentuk mahabah pada Illahi rabbi membebaskan rakyat Indonesia dari penjajah serta menjaga keutuhan kedamaian NKRI,” kata salah satu tokoh Gerakan Indonesia Satu Jawa Barat itu.
Sedangkan menurut Kordinator Jaringan Tokoh Simpul Masyarakat Desa, Indra Permana S.AP, perjuangan pengabdian para pahlawan, para ulama yang telah memerdekaan Indonesia harus diikuti oleh para elit politik, para politisi, untuk selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
“Jangan ombang-ambing rakyat dalam ketidakpastian, apalagi rakyat diprovokasi dipecah belah untuk kepentingan kekuasaan politik pragmatis semata,” kata Indra Permana,
Terkait situasi sosial politik jelang pleno KPU Pusat yang akan memutuskan Pemenang Pilpres pada 22 Mei 2019, Sekjen Gerakan Indonesia Satu, Abdul Salam Nur Ahmad, mengajak semua pihak yang bergerak melakukan aksi peduli dan doa bersama itu menyampaikan pesan spirit tauhid untuk Indonesia Damai pada Presiden Jokowi dan KH. Maruf Amin.
“Membuat kedamaian Indonesia adalah wujud nyata dari komitmen pada nilai-nilai Tauhid dan nilai nilai Pancasila sebagai hasil dealektika para pemimpin bangsa yang telah mendirikan NKRI”, katanya.
Menurut Abdul Salam, gerakan people power yang digaung gaungkan dengan menebar hoaks, fitnah, memecah belah rakyat, dan memprovokasi rakyat untuk menggulingkan pemerintahan yang sah apalagi mengatasnamakan agama itu bertentangan dengan nilai nilai tauhid.
“Semestinya mewujudkan ketenangan ummat, rahmatan lil alamien. Dalam bulan ramadhan ini kami menyerukan dengan Spirit Tauhid pada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama sama Pak Jokowi sebagai Presiden RI melawan gerakan people power, mengawal proses demokrasi Pemilu yang sedang berjalan, menjaga Pancasila dan NKRI untuk tetap terwujudnya kedamaian Indonesia”, kata tokoh Jaringan Nasional Aktivis Prodem 98.
Dalam kesempatan yang sama, penggiat Kampung Literasi Haruman, Igi Saputra, mennyatakan menolak people power apa pun alasannya.
“Karena akan memperuncing permusuhan sesama anak bangsa, serta sangat berbahaya untuk keutuhan NKRI karena ditenggarai dimanfaatkan kepentingan asing yang ingin menghancurkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara”, kata Igi Saputra.