PIKIRKANRAKYAT.COM – Sepanjang 200 kilometer ruas jalan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, rusak parah. Hingga saat ini, jalan rusak tersebut masih belum ada perbaikan dari pemerintah daerah.
Kerusakan jalan tersebut tentu berdampak besar pada perekonomian. Selain itu, jalan yang rusak kerap menyebabkan banyak pengendara mengalami kecelakaan.
Warga Kabupaten Tasikmalaya juga kerap melakukan aksi protes mengenai kerusakan jalan. Ada yang mengunggahnya di media sosial berbentuk video, dengan narasi yang menerangkan kondisi jalan di daerahnya.
Ada pula yang mengunggah foto jalan di beberapa daerah di Kabupaten Tasikmalaya dalam sebuah grup Facebook.
Seperti pada unggahan akun Facebook Yadi Riyadi Saprol di grup Facebook Forum Diskusi Warga Kota dan Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (13/6/2024).
Dalam unggahan tersebut, tampak jalan rusak dengan tanah merah yang licin. Dalam foto, juga tampak pengendara yang tengah mendorong motornya.
“Jalan Cibegal Gunungtanjung 2024” bunyi keterangan unggahan tersebut.
Selain itu, kerusakan jalan juga terjadi di Kecamatan Cisayong, di sana, banyak jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah daerah.
Seperti yang dikemukakan Fajar (43), warga Kecamatan Cisayong, dia mengatakan masih banyak jalan di daerahnya yang belum diperbaiki. Kata Fajar, banyak jalan dengan lubang setinggi lutut. Walaupun pernah dilakukan perbaikan, namun hanya sebatas tambal sulam satu kali.
“Kami sudah melaporkan ke pemerintah desa dan kecamatan dengan harapan agar mereka memperbaiki menggunakan anggaran dana desa (ADD). Namun, sampai sekarang belum terealisasi. Kerusakan jalan juga banyak terjadi di daerah lain seperti di Kecamatan Taraju, Bojonggambir, Cibalong, Karangnunggal, Tanjungjaya, Culamega, dan lainnya,” katanya, Kamis (13/6/2024) dikutip Media Indonesia.
Mengenai hal itu, Kepala Bidang Jalan pada Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPU-TRPR-KPLH) Kabupaten Tasikmalaya Romi Gardara menyebut, kondisi jalan memang masih banyak yang rusak.
Dia mengaku, terutama di pedesaan di beberapa kecamatan. Kerusakan berat sepanjang 185,43 kilometer atau 15,07%.
“Kami masih melakukan penanganan dengan 93 ruas jalan, salah satunya rekonstruksi paket pekerjaan pemeliharaan rutin, berkala, dan peningkatan di jalan Cireundeu menuju Cihanura, Kecamatan Bojonggambir. Perbaikan jalan selama ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat sebesar Rp7,4 miliar,” kata Romi.
Romi menuturkan, bahwa jalan di daerahnya sepanjang 1.230,47 kilometer dengan 178 ruas jalan, dengan kondisi jalan yang baik sepanjang 729,18 kilometer atau 59,26% dan sedang 189,9 kilometer atau 15,43%.
Namun, kondisi jalan rusak ringan sepanjang 125,96 kilometer atau 10,24% dan jalan rusak berat 200 kilometer atau 15,07%.
“Untuk peningkatan kondisi jalan masih membutuhkan anggaran Rp217 miliar, tetapi ketersediaan tahun ini bersumber dari APBD, baik Provinsi Jabar dan pusat, senilai Rp115 miliar.” tuturnya.
Dia menyebut, hal itu tak lepas dari kurangnya anggaran, termasuk dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Kekurangan anggaran masih ada beberapa opsi usulan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dilaksanakan dalam pendanaan program atau kebijakan tertentu,” imbuhnya.