Ambisi Elit Bisa Memicu Musibah Demokrasi

oleh -1118 Dilihat
oleh

POLITIKA – Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98, Anto Kusumayuda menyampaikan pernyataan keprihatinan, pascaricuh 22 Mei.

Anto mengaku prihatin atas terjadinya aksi anarkistis sampai menimbulkan korban baik dari pengunjuk rasa maupun aparat keamanan. Bahkan pembakaran kendaraan mobil di depan asrama Brimob, pun sempat terjadi.

“Turut berduka cita atas korban meninggal akibat aksi anarkis serta korban luka di kedua belah pihak, semoga Allah melindungi kita semua,” katanya.

Menurutnya, perkembangan dinamika sosial politik di Jakarta — dengan terjadinya aksi anarkis yang berawal dari aksi yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat di Bawaslu Pusat Jakarta. Dengan terjadinya aksi anarkis pada malam tgl 21 Mei 2019, mulai pukul 23.00 wib sampai rabu dini hari 22 Mei 2019 — aksi anarkistis masih berlangsung adalah musibah demokrasi.

Anto memandang pemerintah, dalam hal ini aparat keamanan Polri dibantu TNI untuk melakukan langkah langkah tegas menjamin keamanan Ibu Kota Jakarta.

“Menindak tegas otak dan dalangnya yang mengakibatkan aksi anarkistis yang telah merugikan semua pihak menimbulkan korban sesama anak bangsa”, kata tokoh pergerakan prodemokrasi itu.

Sekjen Gerakan Indonesian Satu, Abdul Salam Nur Ahmad, menandaskan aksi anarkistis pascapenetapan hasil rekapitulasi Pilpres oleh KPU Pusat, sebagai fakta kekuatan-kekuatan lama anasir orde baru tidak rela gagal kalah dalam kontestasi demokrasi Pilpres.

“Namun ternyata gagal memprovokasi rakyat untuk berbuat anarkistis untuk membuat instabilitas nasional untuk menggulingkan pemerintahan yang syah. Karena rakyat sudah cerdas. Bisa memilih dan memilah bahwa kekuatan reformasi harus tetap memimpin bangsa dan negara Indonesia,” katanya.

Rakyat harus tetap bersatu dengan kekuatan reformasi mengawal transisi demokrasi, proses demokrasi jangan dicedrai oleh aksi anarkistis, aksi antidemokrasi yang dimanfaatkan kepentingan anti reformasi kekuatan anasir rezim kekuatan lama.

“Kami mengimbau semua pihak, khususnya elit politik, untuk menahan diri jangan korbankan rakyat tak berdosa, jangan korbankan persatuan, kebersamaan dan kedamaian NKRI, sangat prihatin menimbulkan korban sesama anak bangsa,” kata Abdul Salam Nur Ahmad.

No More Posts Available.

No more pages to load.