SOSBUD – Pekan kagaluhan, dilaksananakan di Universitas Galuh Ciamis pekan ini. Tahun 2020, merupakan awal diterapkannya mata kuliah kagaluhan.
Dipekan kagaluhan, mahasiswa menampilkan tarian sunda, nulis aksara, drama, silat, debus, kabaret, karinding, angklung, sisindiran dan lainnya
Berbagai penampilan seni budaya ini, merupakan ujian akhir semester mata kuliah kagaluhan,
“Untuk pelaksanaannya, dibagi dua kloter, untuk semester ganjil Fakultas Fkip, Teknik, Ekonomi, dan Pertanian. Sementara semester genap fakultas Hukum, Fisip, dan Fikes, ” Kata Yeni Wijayanti., M. Hum., M.Pd. kordinator pekan kagaluhan di Auditorium Unigal, Rabu (29/01/2020).
Dikatakan Yeni, mata kuliah kagaluhan ini dimasukan kurikulum baru 2019/2020, mata kuliah yang di wajibkan Universitas untuk mahasiswa.
“Kini di suatu Universitas diminta keunggulannya dimunculkan. kalau di unigal, kita mengangkat budaya sebagai keunikan, ” Katanya
DR. H. Yat Rospia Brata, M.Si, rektor unigal mengatakan, pekan kagaluhan ini untuk mengenalkan lebih mendalam akan budaya galuh kepada mahasiswa.
“Inilah keunggulan Unigal dibanding perguruan tinggi yang lain, satu-satunya di Indonesia yang menerapkan kurikulum budaya kedaerahan, ” Kata Yat
Yat berharap, dengan diterapkan kurikulum kagaluhan ini, bisa mengekplore culture, art, falsafah dan konservasi Galuh.
Kemudian bisa merubah mind set mahasiswa, yang tadi western orinted menjadi lebih mencintai budaya daerah. “Kalau tau budaya barat boleh, tapi itu sebatas pengetahuan saja,” Pungkasnya*
Pewarta ; Maman Nurjaman