GARUT – Cipanas Garut, Jawa Barat, tak hanya menawarkan pemandian air panas untuk wisata, tapi juga menyediakan air panasbumi untuk terapi. Namanya pemandian Ciengang. Sesuai namanya, pemandian terapi ini berada di Kampung Ciengang, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler.
Lokasinya berada di luar kompleks wisata Cipanas, tapi masih satu kawasan. Dari kompleks wisata Cipanas, Anda masuk ke gang dan berjalan sebentar melewati permukiman. Setelah sekitar 100 meter, Anda akan menemukan pemandian berbentuk kamar-kamar, mirip jamban umum. Nah itulah pemandian Ciengang.
Tempatnya sederhana memang sebab dibangun hanya untuk berendam atau mandi biasa bagi mereka yang ingin terapi penyakit kulit, asma, atau rematik.
Tapi Ciengang sekarang sebenarnya relatif lebih bagus dibanding dulu-dulu. Sekitar 20 tahun lalu, ketika di kompleks wisata Cipanas sudah lama berdiri berbagai hotel moderen dengan fasilitas wah, Ciengang bahkan hanya sebuah air pancuran terbuka, mirip pancuran di pemandian yang ada di perkampungan. Siapa saja, kapan saja, bisa mandi di sini tanpa dipungut bayaran.
Seperti juga air panas yang digunakan di kompleks wisata Cipanas, air panas di Ciengang bersumber dari panasbumi Gunung Guntur, yang berada di sebelah Baratnya. Namun air di sini suhunya relatif lebih panas. Itulah mungkin sebabnya mengapa air ini khusus digunakan sebagai air terapi.
“Umumnya orang yang mandi di sini adalah mereka yang ingin berobat penyakit kulit, rematik, dan badan pegal linu,” jelas Hendi (42), warga Rancabango.
Seingat Hendi, Ciengang sudah sejak dulu dijadikan sebagai tempat pengobatan alternatif. Warga yang datang pun tak hanya dari Garut, tapi juga dari luar seperti dari Bandung, Sumedang, Bogor dan daerah lainnya.
“Bahkan orang Kalimantan pun pernah ada yang sengaja datang ke Garut hanya untuk melakukan pengobatan terapi di Ciengang,” tambah Aep.
Benarkah air panasbumi Ciengang memiliki khasiat menyembuhkan penyakit? Sebagian besar warga setempat memang mengatakan seperti itu, terutama untuk penyakit kulit dan badan pegal linu.
Nenah (47) warga Cibatu, Kabupaten Garut, mengatakan, diduga akibat polusi debu kemarau, ia menderita penyakit gatal-gatal, terutama sekitar lengan dan kaki.
“Minggu kemarin saya mandi di Ciengang, alhamdulillah agak reda gatal-gatalnya. Oleh karena itu, hari ini saya datang lagi ke sini diantar anak-anak sekalian membawa tetangga yang juga mengidap gatal-gatal. Mudah-mudahan sembuh,” katanya, Minggu.
Menurut Nenah, terapi di Ciengang cukup mandi seperti biasa kita mandi di pancuran. “Cukup mandi 15 menit, dan jangan pakai sabun,” ujarnya.
Anda yang berniat mandi Ciengang, pemandian ini tak mengenal jam buka dan jam tutup. Oleh karena itu malam har pun, bahkan dinihari pun, Anda bisa datang dan mandi di air panas ini. (es)