KH. Ma’ruf Amin Punya Pertalian Darah dengan Leluhur Sumedang

oleh -834 Dilihat
oleh

SUMEDANG – Halal Bihalal Dangiang Kawargian dihadiri KH. Ma’ruf Amin, Rabu (12/6/2019). Ajang itu digelar Keluarga Besar Rukun Wargi Sumedang (RWS) dan Yayasan Pangeran Sumedang (YPS) di Gedung Negara, Jl. Prabu Geusan Ulun, mulai pukul 10.10 WIB sampai dengan pukul 12.20 WIB.

Selain Prof. Dr. KH . Ma’ruf Amin (Calon Wakil Presiden), tampak hadir pula Komjen Pol. Mochamad Iriawan (Dewan Pembina Rukun Wargi Sumedang/Sesepuh Jawa Barat), H. Dony Ahmad Munir., ST., MM. (Bupati Sumedang), H. Erwan Setiawan, SE. (Wakil Bupati Sumedang), Brigjen Pol. Purn. Taufikurahman Ruki (Mantan Ketua KPK/Kasepuhan Banten), Pangeran Arif (Kasepuhan Kasultanan Cirebon), Unsur Forkopimda Kabupaten Sumedang dan Keluarga Besar Rukun Wargi Sumedang dan Yayasan Pangeran Sumedang.

Bupati, H. Dony Ahmad Munir., ST., MM., mengucapkan selamat datang dan ucapan selamat kepada Prof. Dr. KH . Ma’ruf Amin telah ditetapkan oleh KPU sebagai Wakil Presiden RI 2019 – 2024

“Kebanggaan bagi kami warga Sumedang, atas terpilihnya Prof. Dr. KH . Ma’ruf Amin, sebagai tokoh yang mempunyai pertalian darah dengan leluhur Sumedang. Semoga silaturahim ini bisa memberikan efek positif bagi kerukunan serta kemajuan pembangunan di Kabupaten Sumedang,” katanya.

Dewan Pembina Rukun Wargi Sumedang, Komjen Pol. Mochamad Iriawan, menyampaikan hal senada. “Kami bangga mempunyai tokoh nasional sebagai representasi orang Sunda. Prof. Dr. KH . Ma’ruf Amin ini keturunan ke-14 Prabu Siliwangi,” katanya.

Menurut dia, hal itu merupakan tonggak sejarah bagi orang Sunda yang kembali manggung di kancah nasional. Orang Sunda tidak kompak dalam mendukung orang Sunda untuk maju, yang ada malahan yang sudah jadi pejabat di kutak-kutik dicari kesalahannya.

“Prof. Dr. KH . Ma’ruf Amin merupakan pemimpin yang rahmatan alamin, sebagai contoh waktu di Jakarta, saya jadi Kapolda terkait kasus penistaan agama, situasi Jakarta diujung kerusuhan besar. Saya datang ke Prof. Dr. KH . Ma’ruf Amin sebagai ketua MUI pada saat itu, untuk meminta petunjuk bagaimana caranya meredakan situasi. Dan pernyataan beliau saat itu mampu meredahkan situasi Jakarta bahkan nasional yang sudah membarah,” ujar mantan Kapolda DKI Jakarta itu.

Acara dilanjutkan dengan Penyerahan cenderamata dan pin Kerajaan Sumedanglarang, serta pemotongan tumpeng.

Prof. Dr. KH . Ma’ruf Amin, mengungkapkan rasa syukur, karena bisa melakukan halal bihalal dan bersilaturahim menyambung persaudaraan satu ibu.

“Dan bagi kita orang Islam, satu ibu berarti sesama mukmin, karena sesama orang mukmin bersaudara. Jangan sampai karena perbedaan pilihan politik menghalangi kita untuk saling menyayangi,” katanya.

Indonesia, menurut Ma’ruf Amin, merupakan kesepakatan nasional para pendiri negara yang terdiri dari para ulama dan pejuang menjadi negara kesepakatan yang bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai prinsip kedamaian.

“Oleh karena itu kita sesama anak bangsa, terlepas apapun agama dan sukunya terikat dalam persaudaraan. Saya pikir kedepan sistem politik kita tidak lagi berorientasi pada perebutan kekuasaan, karena kalau kekuasaan cenderung berakhir dengan konflik. Kalau nanti saya ditetapkan menjadi Wapres RI, maka saya akan mempunyai 2 peran, yaitu sebagai Ulam sekaligus Umaro,” katanya.

Jurnalis warga dalam jaringan Sumedang melaporkan, sekitar pukul 11.35 WIB, acara utama selesai, dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan makan bersama. Pukul 12.20 WIB, Prof. Dr. KH . Ma’ruf Amin, meninggalkan Gedung Negara. (Indr)***

No More Posts Available.

No more pages to load.