KOTA BOGOR – Paguyuban Terminal Baranang (PTB) mempertanyakan rencana pembangunan mal dan hotel di Terminal Baranangsiang, Jumat (14/6/2019).
Ketua PTB, Dedi SH dan anggotanya, sekitar 15 orang diterima Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim sekira pukul 14.00 di Ruang Rapat Paseban Narayana Jl. Ir. H. Djuanda Kel. Pabaton Kec. Bogor Tengah.
PTB menyampaikan aspirasi anggotanya kepada Pemkot Bogor terkait kelanjutan rencana pembangunan mal dan hotel di Terminal Baranangsiang.
“Termasuk akan dibangun jalur Moda Raya Terladu (MRT) Jakarta via Baranangsiang. P.O. yang ada di terminal dan semua jurusan yang ada mau dikemanakan?
Kami meminta kepada Pak Wakil Wali Kota agar menahan pembangunan mal dan hotel. Apalagi MRT,” kata Dedi.
PTB menilai masalah itu harus dijelaskan, agar tidak mengundang keresahan.
“Selama Wali Kota Bima Arya, mau jadi apa terminal Baranangsiang?
Saya pelajari tidak nyambung aspek dari PGI,” ujar Ketua PTB, menambahkan.
Wakil Wali Kota, Dedie A Rachim, menuturkan, kebijakan Perpres 2017 MRT akan diproyeksikan mendarat di Terminal Baranangsiang. Karena rencananya sudah berjalan jadi yang biasa menggunakan kendaraan jadi naik MRT jumlah sekitar 30%.
“Masalah MRT mendaratnya di Baranangsiang atau di Tanah Baru itu masih dalam pengkajian Pemerintah Pusat. Kalau Kota Bogor tidak bisa apa apa, karena asetnya milik Pemerintah Pusat. Keputusan Mall dan Hotel itu, keputusan zaman Walikota dengan pihak PT PGI,” katanya.
Wakil Wali Kota mengajak semua pihak menyikapi dengan jernih. Mengikuti dulu saja, apa yang akan dilakukan pemerintah pusat, yang memiliki aset tersebut.
“Saya sudah ketemu dengan pengusahanya (pengembang PT. PGI), jadi kurang lebih itu dulu saja yang dapat saya sampaikan,” katanya. Demikian jurnalis warga dalam jaringan melaporkan dari Kota Bogor.