Iko Uwais Bicara: Martial Arts Talks Pencak Silat, Karambit from Indonesia to The World

oleh -612 Dilihat
oleh

BEKASI – Aktor laga Iko Uwais dan Cecep Arif Rahman dihadirkan untuk berbicara pencak silat di kancah internasional. Terutama tentang senjata tradisional karambit. Martial Arts Talks Pencak Silat: Karambit from Indonesia to The World.

Seminar Ikhwal itu berlangsung di Hotel Aston Imperial, Bekasi, Minggu (7/6/2019). Ajang itu digelar Thunder 11 dan Kodim 0507 Bekasi.

Tampak hadir Danrem 051/Wkt (Kol Inf Susilo). Wakil Walikota Bekasi (Dr. Tri Adhianto). Kapolres Metro Bekasi Kota (Kombes Pol. DR. Indarto SH, S. Sos, SIK, M. Si). Dandim 0507/Bks (Letkol Arm Abdi Wirawan SH M Tr (Han). Kepala Dinas Pemuda Olahraga (Drs. Tedi Hafni). Kapolsek Bekasi Selatan (Kompol Bambang). Kejaksaan Negeri Kota Bekasi (Anto, SH). Para Danramil dan Pa Staf Jajaran Dim 0507Bks. Managing Director Thunder 11 (Santi Damayanti).

Managing Director Thunder 11, Santi Damayanti, mengatakan seminar ini menghadirkan dua aktor laga internasional Indonesia yang juga ahli dalam beladiri  pencak silat, yaitu Iko Uwais dan Cecep Arif Rahman.

“Semua kita sudah kenal Iko Uwais, sedangkan Cecep Arif Rahman juga pesilat dan aktor kondang yang sudah tampil bersama Yayan Ruhian saat bertarung dengan Keanu Reeves di film ‘John Wick 3, Chapter 3 -Parabellum’,” katanya.

Iko dan Cecep, kata Santi, akan mengenalkan pisau karambit, salah satu senjata berbahaya yang dipelajari para pesilat Indonesia. Kerambit adalah pisau genggam kecil berbentuk melengkung dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Negara Barat menyebut pisau ini karambit, sedangkan di Minang disebut kurambiak/karambiak.

“Senjata ini termasuk senjata berbahaya karena dapat digunakan menyayat maupun merobek anggota tubuh lawan secara cepat dan tidak terdeteksi,” kata Santi sambil menambahkan pisau Karambit akan diberikan kepada para peserta seminar.

Danrem 051/Wkt Kol Inf Susilo menyambut baik acara itu. Menurutnya, ajang itu langkah nyata untuk melestarikan kebudayaan, kearifan lokal agar tidak terkikis oleh budaya asing, dengan kegiatan ini kita bisa mendapatkan bibit atlit pencak silat, yang merupakan budaya luhur asli bangsa Indonesia. (SG)

No More Posts Available.

No more pages to load.